Tuhan… terima kasih buat kasih
setia – Mu yang begitu luar biasa kepadaku. Aku bahagia dan aku sungguh
bahagia. Aku percaya Tuhan, bahwa engkau telah menyediakan hal terindah bagiku.
Entah kapan hal itu akan ku rasakan, tapi aku percaya hal itu pasti akan dating
dan aku akaan segera merasakan kebahagiaanku yang sesungguhnya.
Bapa… aku bingung,,, apa yang
harus kulakukan!!! disatu sisi aku begitu menyayaynginya, begitu mengasihinya
dan mencintainya. Tapi Tuhan,, kalau perasaan ini begitu mengkhawatirkan, apa
yang harus aku lakukan??? Sunngguh aku tak bisa mengambil suatu keputusan yang
terbaik untuk hubunganku dengan dia yang selalu ada didalam hatiku. Engkau tau
Tuhan,, senyumnya,tatapan matanya, harumnya, candanya, manjanya dan segala hal
dalam dirinya adalah hal yang terindah yang pernah aku punya selama aku
menjalani hubungan special dengan seorang wanita. Dai gadis yang tak pernah aku
kenal, bahkan dia adalah gadis yangn mungkin gak pernah ingin tuk aku kenal.
Tapi Engkau yang pertemukan aku dengan dia di tempat ini Tuhan. Aku percaya
Tuhan, kalau ini bukanlah sebuah kebetulan saja, tapi Engkaulah yang telah mengatur hal ini supaya terjadi di dalam hidupku.
Terkadang dia membuatku merasa
hal yang tak ingin ku rasakan. “CEMBURU”, ini adalah satu kata yang tak ingin
aku rasakan dan sangat aku hindari dalam hubungan ini. Tapi, setelah 1 bulan
lebih menjalin hubungan dengan dia, aku selalu dolanda oleh badai kecemburuan
dan hal itu sangat memebuatku merasa
kesal dan pastinya emosi. Ingin aku berkata padanya,” bisakah kamu tidak
terlalu dekat dengan lelaki lain??,” tapi aku tak punya sebuah keberanian untuk
mengunngkapkanya . aku hanay bisa menahan rasa sakit dan emosi yang sangat
membuatku tersiksa. Kadang aku diam, diam dan tak mau berbicara dengan dia,
tapi itu juga membuatku semakin merasa bahw ada yang aneh dengan hubungan ini.
“TERIAK… kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……,”
itu adalah hal yang sangat ingin aku lakukan dan kalo bisa aku melakukan itu
didepannya. Tapi apa??? Aku hanya bisa melampiaskan kekesalanku itu dengan
bermanin basket dengan emosi yang sangat
berlebihan dan terkadang malah
menyakitkan diriku sendiri karena aku memaksa segala kekesalah yang aku rasakan
ini agar keluar dan rasa tenang dapat kembali mewarnai hari-hariku.
Ada yang bilang kalau aku dan dia
itu cocok, mirip dan sebagainya(kata temenkku). Tapi anehnya, aku gak sekeras kepala dia,
mungkin bisa dibilang aku itu lebih bisa menerima saran dari orang. Kalau
dibilangin sesuatu yang baik terkadang dia itu gak mau dengerin, beda dengan
aku, kalau aku pasti akan memikirkan hal itu (hhheee pede banget gw). Kadang
dia itu mengbuatku serasa bahwa hidupku itu berarti buat seseorang, tapi
terkadang dia juga membuat ku merasa seperti masuk kedalam sebuah lubang yang
dalam dan butuh perjuangan yang begitu luar biasa untuk dapat keluar dan bebas
dari lubang besar yang menakutkan dan mengerikan itu. Dan hal itulah yang
selalu aku hindari dan berharap tak akan pernah terjadi, tapi ternyata saya
salah,, hal itu malah sering terjadi dan sangat “MENYEBALKAAAANNNN.”
huuffftt.... :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar